HAKIKAT KOMUNIKASI

HAKIKAT KOMUNIKASI

  1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari Bahasa Latin Communis yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam "Pengantar Ilmu Komunikasi, Dani Vardiansyah (2004:9)”,  Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia.
Secara umum komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Dalam istilah lain, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.(Sutikno,Sobry. pengelolaan pendidikan. 2010; 113)
Pengertian mengenai komunikasi menurut beberapa ahli, yaitu:
1.      Himstreet & Baty, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
2.      Bovee Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
3.      Theodorson & Thedorson, Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
4.      Edwin  Emery, Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
5.      Charles H. Cooley, Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
6.      Sarah Trenholm dan Arthur Jesen (1996:4) mendefinisikan Komukasi adalah  suatu proses dimana lusumber mentranmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.
7.      Hoveland (1948:371) mendefinisikan demikian komunikasi adalah dimana individu mentranmisiakan stimulus untuk mengubah prilaku individu yang lain.[1]
Pada hakikatnya, komunikasi yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dan proses komunikasi ini dikategorikan kedalam dua perspektif. Pertama definisi komunikasi yang menggunakan perspektip sosiologi yaitu:
1.      Colin Chery (1964) mendefinisikan sebagai “ Usaha untuk membuat suatu sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda memliki bersama serangkain peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.
2.      Harnack dan Fest (1964) menganggap komunikasi sebagai “Proses interaksi diantara orang untuk tujuan integrasi interpersonal dan intrapersonal”.
3.      Edwin Neuman (1948) mendefinisikan komunikasi sebagai “ Proses untuk mengubah kelompok manusia menjadi kelompok yang berfungsi”.
Kedua dari perspektif filsafat yaitu filsafat sudah sejak lama menaruh perhatian pada komunikasi, sejak kelompok sophist yang menjual retorika pada orang-orang Yunani. Aristoteles sendiri menulis De arte retorika. Akan tetapi filsafat tidak melihat komunikasi sebagai alat untuk mempekokoh tujuan kolompok, seperti pandangan sosiologi. Filsafat meneliti komunikasi secara kritis dan diakletis.
Filsafat mempersoalkan apakah hakikat manusia komunikan, dan bagaimana ia menggunakan komunikasi untuk berhubungan dengan realitas lain di alam semesta ini; apakah kemampuan komunikasi ditentukan oleh sifat- sifat jiwa manusia atau oleh pengalaman; bagaimana proses komunikasi berlangsung sejak kognisi, afeksi, sampai prilaku ; apakah medium komunikasi merupakan faktor sentral dalam proses penilaina manusia; dan sebagain; bagaimana proses komunikasi berlangsung sejak kognis, afeksi, sampai prilaku ; apakah medium komunikasi merupakan faktor sentral dalam proses penilaina manusia; dan sebagainya.
Bila sosiologi melihat komunikasi dalam hubungan timbal balik antara manusia dan alam semesta. Kaum fenomenologi, misalnya, melihat pesan sebagai objek  kesadaran yang dinamis. Pesan ditelaah dengan menghubungkannya pada kondisi-kondisi empiris yang menjadi konteks pesan tersebut ( Laningan,1979).
Fisher menyebutkan empat ciri pendekatan psikologi pada komunikasi: penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli), proses mengantarai stimulus dan respon (inteernal meditional stimuli), prediksi respons dan peneguhan respon. Komunikasi adalah peristiwa sosial peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain.[2]
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendi, 2002, p.28). pikiran bisa merupakan gagasan informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa merupakan keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya, yang muncul dari lubuk hati.

  1. Urgensi Komunikasi
Pentingya komunikasi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
  1. Pertama, komunikasi itu dapat memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia. Dengan berkomunikasi, kita individu dapat merasa bahagia, senang, sedih, tertawa, menangis, dan masih banyak kondisi yang dapat kita alami dengan berkomunikasi.
  2. Kedua, komunikasi itu rumit, dinamis, dan terikat oleh budaya. Perubahan memang selalu terjadi pada proses komunikasi , dan tiap budaya memiliki gaya bahasa masing-masing Misalnya di era globalisasi seperti ini, satu negara dengan negara lain pasti saling berhubungan, bahkan saling membutuhkan, apalagi dengan kondisi ekonomi dunia yang sedang lemah seperti sekarang ini. Dalam proses hubungan ini, dibutuhkan pengertian dan kepasifan bahasa antar negara tersebut. Karena jika hubungan terjalin tanpa adanya saling pengertian tata bahasa antar negara akan terjadi miss communication atau kesalahpahaman.
  3. Ketiga, komunikasi mengikuti perkembangan teknologi informatika.
  1. Ruang Lingkup Komunikasi
1.      Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
·         Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
·         Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
·         Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·         Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
·         Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
·         Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan.
2.      Proses komunikasi
Proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut:
·         Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
·         Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui teleponsurate-mail, atau media lainnya.
3.      Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
·         Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
·         Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
·         Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
4.      Faktor yang mempengaruhi komunikasi
Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a.                 Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b.                Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
c.                 Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d.                Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.

e.                 Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan atau situasi.


 DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2011. Ilmu Komunikasi 1. Bandung: Satu Nusa.
Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Komunikasi. Malang: Umm Press.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Mulyana,  Deddy. 1993. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Massa. Bandung: Widya Padjadjaran.
Rahmat, Jalaludin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Rosdakarya
Sutikno,Sobry. 2010. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Prospect Bandung.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_komunikasi_menurut_para_ahli_info487.html
http://fuckinggraph.blogspot.com/2011/10/resume-peranan-komunikasi-dalam.html


[1] Wiryanto.2004.pengantar ilmu komunikas. Hal 5
[2] Rahmat. Jalaludin. Psikologi komunikasi. Hal 8

Comments

Popular posts from this blog

PROSES INOVASI PENDIDIKAN

B. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PESERTA DIDIK (Lanjutan)

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM