INFERIORTASàSTRIVING FOR SUPERIORITY
INFERIORTASàSTRIVING FOR SUPERIORITY
1. Teori- teori
Pokok Alfred Adler
Teori teori pokok Alfed Adler
diantaranya :
a. Finalisme Fiktif
Prinsip pertama
dari teori Adler adalah Finalisme
Fiktif, Adler memisahkan diri dari
kelompok yang mengelilingi freud, Vaihinger mengemukan gagasan aneh namun
memikat bahwa manusia hidup dengan banyak cita-cita yang semata-mata bersifat fiktif yang tidak ada pada dalam kenyataan. Gambaran-gambaran
fiktif ini misalnya “ semua manusia diciptakan sama” . Gambaran-gambaran fiktif
itu merupakan kontruksi-kontruksi atau pengandaian-pengandaian penolong dan
bukan hipotesis yang dapat diuji dan dibuktikan. Mereka itu dapat dibuang kalau
tidak berguna.
Dan Tujuan final yang fiktif bersifat subjektif, atinya orang menetapkan
tujuan-tujuan untuk diperjuangkan berdasarkan interprestasinya tentang fakta
bukan berdasarkan fakta itu sendiri tetapi oleh
Kepribadian manusia dibangun bukan
oleh realita tetapi oleh kenyakinan subektif orang itu mengenai masa
depannya[1].
Pandangan subjektif itu mengenai masa
depannya. Pandangan subjek yang terpenting adalah tujuan menjadi superiorita
atau tujuan menjadi sukses, tujuan yang diciptakan pada awal kehidupan, yang
difahami secara kabur tujuan final fiktif ini membimbing gaya hidup manusia
membentuk kepribadian dan kalau tujuan itu dapat difahami akan memberikan
tujuan kepada semua tingkah laku.
b. Perjuangan Kearah Superioritas
Prinsip kedua dari teori Adler adalah kekuatan dinamis
dibalik prilaku manusia adalah berjuang untuk meraih kebehasilan atau
superioritas.
Adler mereduksi semua motivasi menjadi satu dorongan untuk meraih
keberhasilan. Masa kanak-kanak Adler sendiri ditandai oleh kelemahan fisik dan perasaan
kuat untuk bersaing dengan kakak laki-lakinya. Psikologi individual mengajarkan
bahwa setiap orang memulai hidup dengan kelemahan fisik yang memunculkan perasaan
yang memotivasi seseorang berjuang demi
meraih superioritas.
Pada
awal karirnya Adler percaya bahwa agresi adalah kekuatan dinamis dibalik semua
motivasi, tetapi dengan cepat ia merasa tidak puas dengan istilah ini setelah menolak agresi
sebagai kekutan motivasi tunggal, Adler menggunakan istilah masculine protest yang menyatakan keinginan
sebagai dorongan universal sambil tetap memberikan posisi terbatas untuk
istilah ini dalam teori perkembangan abnormalnya. Selanjutnya Adler menyebut
kekuatan tunggal itu sebagai berjuang untuk meraih Superioritas namun dalam
teori akhirnya ia membatasai istilah ini ada manusia yang berjuang untuk meraih
superioritas pribadi dan memperkenalkan istilah berjuang untuk meraih
keberhasilan yang menggambarkan manusia yang termotivasai oeh minat sosial,
tanpa memperhatikan motivasi dan setiap
individu dikendalikan oleh tujuan akhir. Bagi Adler untuk membimbing tingkah
laku, setiap orang menciptakan tujuan final, Tujuan final adalah hasil dari kreatif
individu kemampuan untuk membentuk
tingkah laku diri. Pada usia 4 atau 5 tahun, pikiran kreatif mencapai tingkat perkembngan yang membuat mereka mampu
menentukan tujuan final bahkan sesungguhnya bayi sudah memiliki dorongan yang
tumbuh menjadi lengkap atau sukses, karena mereka kecil tidak lengkap dan lemah
mereka merasakan inferior dan tanpa tenaga untuk mengatasi keadaan ini mereka
menetapkan tujuan final menjadi besar. Tujuan final semacam itu mengurangi
penderitaan akibat perasaan inferior dan menunjukan arah menuju superiorita dan
sukses.
Adapun datangnya perjuangan kearah superioritas atau
kesempurnaan.
Adler
menyatakan bahwa perjuangan ini besifat bawan; bahwa ia merupakan bagian dari
hidup malahan hidup itu sendiri. Dari lahir sampai mati perjuangan kearah
superioritas itu membawa sang pribadi dari satu tahap perkembngan ketahap-tahap
perkembangan berikutnya yang lebih tinggi. Dorongan- dorongan tidaklah terpisah
karena masing-masig dorongan mendapatkan
dayanya dari perjuangan kearah kesempurnaan. Adler mengakui bahwa dorongan kearah superiorias itu dapat menjelma dengan beribu cara yang berbeda-beda
dan bahwa setiap orang mempunyai cara yang konkret masing-masing untuk mencapai
atau berusaha mencapai kesempurnaan. Orang neoritk misalnya memperjuangkan harga diri, kekuasan
dan pemujaan diri dengan kata lain memperjuangkan tujuan-tujun egoistis atau
mementingkan diri sendiri sedangkan orang normal memperuangkan tujuan–tujuan
terutama yang bersifat sosial.
c. Perasaan inferioritas dan kompensasi
Inferiorita bagi Adler berarti persaan lemah dan tidak terampil
dalam menghadapi tugas yang harus diselesaikan bukan rendah diri terhadap orang
lain dalam pengertian umum walaupun ada unsur membandingkan kemampuan khusus diri dengan kemampuan orang lain yang lebih
matang dan berpengalaman. Sejak awal karirnya, ketika masih tertarik pada kedokteran umum, Adler mengemukakan ide
tentang inferioritas organ tubuh dan kompensasi yang berlebihan. Pada waktu itu
ia tertarik untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang tak kunjung
terjawab tentang mengapa jika orang jatuh sakit atau menderita kemalangan tetentu,
maka mereka menjadi sakit, atau merasakan ganggguan pada bagian tubuh tetentu.
Adler mengemukakan bahwa yang menentukan letak gangguan tertentu adalah
inferioritas dasar pada bagian itu, suatu inferioritas timbul karena hereditas
maupun karena suatu kelainan dalam perkembangan Selanjutya ia mengamati bahwa
orang yang mempunyai organ yang cacat seringkali berusaha mengkompensasikan
kelemahan itu dengan jalan memperkuatnya melalui latihan intensif. Contoh
paling terkenal Demosthenes yang menggapai ketika masih kanak-kanak namun akhirnya menjadi salah seorang orator dunia
yang paling mashur.
Tak lama setelah menerbitkan monograf tentang
inferioritas organ, Adler memperluas konsep itu dengan memasukan semua perasaan
inferioritas yakni perasaan-perasaan yang muncul akibat kekurangan psikologis
atau sosial yang dirasakan secara subjektif maupun perasaan-perasaan yang
muncul dari kelemahan atau cacat tubuh
nyata.
Misalnya anak yang dimotivasikan oleh perasaan inferioritas
akan berjuang untuk mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. ketika anak
mencapai taraf perkembangan ia mulai merasa inferior sehingga ia berusaha untuk
maju lagi.
Dengan kata lain manusia didorong oleh kebutuhan untuk mengatasi
inferioritasnya dan ditarik oleh hasrat nya untuk menjadi superior.
d. Minat sosial
Minat sosial terjemaah yang kurang tepat dai bahasa
jerman Gemeinschaafgefuhl.
Terjemaahan yang lebih tepatnya adalah “perasaan sosial “ atau perasaan
komunitas. Namun Gemeinschaafgefuhl.
Mempunyai makna yang tidak tepat diekpresikan dalam katat-kata bahasa inggris
istilah itu mengandung karna suatu perasaan menyatu dengan kemanusiaan menjadi
anggota dari komunitas umat manusia[2].
Orang yang Gemeinschaafgefuhl berkembang
baik, berjuang bukan untuk superioritas pribadi tetapi untuk kesempurnaan semua
orang dalam masyarakat luas. Jadi interes sosial adalah sikap keterikatan diri
dengan kemanusiaan secara umum serta empati kepada setiap anggota perorangan.
Ujudnya adalah kerjasama dengan oranglain untuk memajukan sosial alih-alih
untuk keuntungan pribadi.
Walaupun minat sosial
itu dilahirkan menurut Adler, terlalu lemah atau kecil untuk dapat berkembang
sendiri, karena itu menjadi tugas ibu
(manusia pertama dalam pengalaman bayi) mengembangkan potensi innate bayinya. Karena interes sosial
dikembangkan melalui hubungan ibu dan anak setiap anak akan memeliki interes
sosial dalam kadar tertentu. Tugas ibu medorong minata sosial anaknya, melalui ikatan hubungan ibu dan anak
yang kooperatif.
Dan kehidupan sosial dalam pandangan Adler merupakan sesuatu yang alami
bagi manusia dan minat sosial adalah perekat kehidupan sosiala itu perasaan inferior dibutuhkan untuk menjadi
bersama membentuk masyarakat. Tanpa perindungan dan asuhan orang tua, bayi mati.
Tanpa perlindungan dari keluarga atau klan, nenek moyang manusia mugkin sudah dihancurkan oleh
bintang buas. Jadi interes sosial itu
sangat diperlukan kalau laki dan perempuan tidak bekerjasama dalam melindungi keturunnya
rasa manusia akan lenyap.
·
Sumber dari minat sosial
Minat
sosial berakar dari potensi setiap orang, namun hal ini harus dikembangkan
sebelum biasa digunakan sebagai gaya hidup yang bermanfaat. Minat sosial
bersumber dari hubungan ibu dan anak selama bulan-bulan pertama masa kanak-kanak.
Setiap orang telah behasil melewati masa
kanak-kanak dipelihara oleh seorang pengasuh yang memiliki sejumlah minat sosial.
·
Pentingnya minat sosial
Minat
sosial adalah ukuran Adler untuk mengukur
kesehatan psikologis sehingga hal ini dianggap sebagai kriteria tunggal dari
nilai manusia. bagi Adler minat sosial adalah satu-satunya standart untuk
menilai berapa berharganya seseorang sebagai
barometer kenormalan minat sosial adalah standar yang digunakan untuk
menentukan seberapa manfaatnya hidup
seseorang.
Manusia
memulia hidup dengan daya juang dasar yang digerakan oleh keterbatasan fisik
yang dialami. Kelemahan ini juga diragukan menyebabkan perasaan inferior. Dan
mereka berjuang untuk meraih tujuan keberhasilan.
e. Gaya hidup
Gaya hidup (style of life) adalah istilah yang digunakan Adler
untuk menunjukan selera hidup seseorang. Gaya hidup mencakup tujuan sesorang,
konsep diri dan perasaan terhadap orang lain rasa sikap terhadap dunia. Gaya
hidup adalah hasil inreaksi antara keturunan atau bawaan lahir lingkungan dan daya kreatif
yang dimiliki seseorang. Adler mengunakan analaogi musik untuk menjelaskan istilah gaya hidup Nada-nada
yang terpisah adalah komposisi tanpa makna jika tanpa keseluruhan lagu nada
lagu memperlihatkan makna tambahan ketika
kita mengenali gaya seorang pencipta lagu atau ekpresi sikapnya.
Gaya hidup seseorang terbentuk dengan cukup baik ketika mencapai umur
empat atau lima tahun setelah masa tersebut semua tindakan berputar disekitar
gaya hidup yang sudah terbentuk. Manusia dengan gaya hidup yang sehat dan
bermanfaat secara sosial menunjukan minat sosial mereka melului tindakan.
f. Daya Kreatif
Adler percaya bahwa setiap orang
memiliki kebebasan untuk menciptakan gaya hidupnya sendiri pada akhirnya setiap
orang bertanggung jawab akan dirinya sendiri dan bagaimana mereka berprilaku.
Daya kreatif (creative power) yang
mereka miliki membuat mereka mengandalkan kehidupan mereka sendiri dan
bertanggung jawab akan tujuan akhir mereka
menentukan cara yang mereka capai untuk meraih tujuan tersebut dan berperan dalam membentuk minat sosial
mereka. Singkatnya daya kreatif membuat setiap orang menjadi individu bebas.
·
Perkembangan
Abnormal
Menurut
Adler, minat soial yang tidak berkembang menjadi faktor yang melatarbelakangi
semua jenis salah usai( maladjusmentI)
. Disamping minat sosial yang buruk, penderita neurotik cenderung membuat tujuan
yang terlalu tinggi, memakai gaya hidup yang kaku dan dogmatik dan hidup dalam
dunianya sendiri. Tiga ciri ini mengiringi minat soial yang buruk. Pengidap neurotik
memasang tujuan yang tinggi senagi kompenssai perasaan inferiorita yang
berlebihan. Tujuan yang tinggi itu kemudian memisahkam mereka dari komunitas
orang di sekelilingnya. Mereka hidup dalam dunianya sendiri. Memahami tujuan
dengan makna pribadi.
Ada
tiga faktor yang membuat orang salah suai diantaranya[3]
;
1.
Cacat fisik yang buruk
Cacat yang sangat buruk, apakah dibawa dari
lahir atau akibat kecelakaan penyakit tidak cukup membuat salah suai. Cacat itu
harus diikuti dengan perasaan inferiorita yang berlebihan. Perasaan subjektif
ini mungkin didorong oleh cacat tubuh, tetapi perasaan itu sesungguhnya hasil
atau ciptaan self kreatif.
Setiap orang dapat mengembangkan perasaan
inferior yang berlebihan tetapi anak yang dilahirkan dengan cacat fisik yang
buruk mempunyai peluang yang lebih besar
untuk menjadi salah suai dibanding anak sehat jasmaninya. Anak cacat itu banyak
mengkompensasakan secara berlebihan kecacatan nya itu. Sesudah dewasa penderita cacat itu menjadi terlalu perduli
dengan dirinya sendiri dan mengembangkan perasaan inferiorita yang berlebihan
dan ujudnya adalah tidak adanya rasa percaya diri, tidak punya keberanian dan
tidak mempertimbangkan perasaan orang lain.
2.
Gaya hidup manja (pampered)
Gaya hidup manja sumber utama penyebab
sebagian besar neurosis Anak yang
manja mempunyai minat sosial kecil dan tingkat aktifitas yang rendah mereka
menikmati pemanjaan itu mengembangkan hubungan parasit dengan ibunya keorang
lain . mereka mengharaf orang lain memerhatikan dirinya, melindunginya dan
memuasakan semua keinginnanya yang mementingkan diri sendiri.
Anak yang manja tidak mendapat cinta yang
lebih mereka terlalu dilindungi, dijaga, ditutupi dan dipisahkan dari tanggung
jawab. Orang tuanya menunjukan rasa tidak cintanya dengan mengerjakan telalu
banyak untuk mereka dan memperlakukan mereka layaknya mereka tidak mampu
memecahkan masalahnya sendiri.
Pengalaman seperti membuat anak yang dimanja
semakin merasa inferior.
3.
Gaya hidup diabaikan
Anak yang merasa tidak dcintai dan tidak
dikehendaki akan mengembangkan gaya hidup diabaikan. Diabaikan merupakan konsep
yang relative tidak ada orang yang merasa mutlak diabaikan atau mutlak
dikehendaki kenyataan bahwa anak selamat melewati masa bayi adalah bukti ada
seseorang yang merawatnya itu berarti ada bibit minat sosial.
Anak yang diabaikan mempunyai banyak
persamaan ciri dengan anak yang dimanjakan, tetapi umumnya anak diabaikan lebih
dicurigai dan dianggap lebih berbahaya bagi orang lain.
Kecenderungan pengamanan ( safeguarding)
Semua penderita neurotik menciptakan
pengamanan terhadap harga dirinya. Gejala itu berperan sebagai kecenderungan
pengaman, memproteksi inflasi- image diri dan mempertahankan gaya hidup neurotik.
Sesalan (excuses)
Kecendeungan
pengaman yang paling umum adalah sesalan . orang neurotik juga orang normal biasa memakai sesalan : “
ya, ‘tetapi” dan ‘sesungguhnya kalau”.
Agresi
Penderita neurotik memakai agresi
untuk pengamanan kompeks superior yang berlebihan, melindungi harga diri yang rentan,
ada tiga macam agresi.:
·
Merendahkan ( depreciation) adalah kecenderungan menilai rendah prestasi orang
lain dan menilai tinggi prestsi diri sendiri.
·
Menuduh ( accusation)
adalah kecendrungan menyalahkan orang lain atau kegagalan yang dilakukan
sendiri dan kecenderungan untuk mencari pembalasan dendam sehingga melemahkan
kelemahan harga diri nya.
·
Menuduh diri sendiri ( self- accusation) ditandai oleh menyia diri dan perasaan berdosa.
Menarik diri (withdrawal)
Kecendrungan untuk melarikan diri dari kesulitan, pengamanan melalui
mengambil jarak. Ada empat jenis menarik diri; mundur , diam ditempat,
ragu-ragu dan membangun penghalang.
2. Penerapan
Psikologi Individual
Penerapan
praktis dari psikologi individual terbagi ke dalam empat area yaitu [4]: (a) konstelasi keluarga, (b) ingatan masa
kecil, (c) mimpi, dan (d) psikoterapi.
a. Konstelasi Keluarga
Ketika
melakukan terapi, Adler hampir selalu bertanya kepada pasien tentang konstelasi
keluarga mereka, yaitu urutan kelahiran, gender dari saudara kandung, dan umur
yang terbentang di antara mereka. Walaupun persepsi seseorang terhadap situasi
di mana mereka dilahirkan lebih penting daripada sekadar nomor urut, Adler
tetap membuat hipotesis tentang urutan kelahiran.
Anak
sulung, bagi Adler kemungkinan besar memiliki perasaan berkuasa dan
superioritas yang kuat, kecemasan tinggi, serta kecenderungan untuk
overprotektif. (Ingat bahwa Freud adalah anak sulung). Anak-anak sulung menempati
posisi yang unik, sempat menjadi anak tunggal selama beberapa waktu dan
kemudian mengalami penurunan posisi yang traumatis ketika saudara yang lebih
muda lahir. Peristiwa ini secara dramatis mengubah situasi dan cara pandang
anak terhadap dunia.
b. Ingatan masa kecil
Untuk
memperoleh pemahaman terhadap kepribadian pasien, Adler akan meminta mereka
untuk mengungkapkan ingatan masa kecil (early
recollection—Ers) mereka. Walaupun Adler berpendapat bahwa ingatan yang
diungkap kembali akan memberikan petunjuk untk memahami gaya hidup pasien, ia
tidak menganggap bahwa ingatan-ingatan ini mempunyai dampak kausal. Apakah
pengalaman yang diungkap kembali berhubungan dengan realitas objektif atau
khayalan, itu tidak penting. Seseorang merekonstruksi peristiwa-peristiwa untuk
membuat dirinya konsisten dengan tema aau pola yang berlangsung dalam
kehidupannya.
c. Mimpi
Walaupun
mimpi tidak bisa meramalkan masa depan, mimpi bisa memberikan petunjuk untuk
mengatasi masalah di masa depan. Namun demikian, orang yang bermimpi tidak
ingin mengatasi masalahnya dengan cara yang produktif.
d. Psikoterapi.
Teori
Adlerian memberikan dalil bahwa psikopatologi berasal dari kurangnya
keberanian, perasaan inferior yang berlebihan, dan minat sosial yang kurang
berkembang. Jadi, tujuan utama dari Psikoterapi Adlerian adalah untuk
meningkatkan keberanian, memperkecil perasaan inferior, dan menumbuhkan minat
sosial. Akan tetapi, tidak ini tidak mudah karena pasien berusaha untuk
bertahan pada pandangan terhadap diri mereka sendiri yang sudah menetap dan
nyaman. Untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan, Adler terkadang akan
bertanya kepada pasien.
BAB III
SIMPULAN
Pengertian-pengertian pokok dalam teori adler itu
diantaranya, Pertama, finalisme fiktif. Kedua
perjuangan kearah superioritas,
Adler mereduksi semua motivasi menjadi satu dorongan untuk meraih keberhasilan.
Masa kanak-kanak Adler sendiri ditandai oleh kelemahan (Inferiority) fisik dan
perasaan kuat untuk bersaing dengan kakak laki-lakinya. Psikologi individual
mengajarkan bahwa setiap orang memulai hidup dengan kelemahan fisik yang
memunculkan perasaan yang memotivasi
seseorang berjuang demi meraih superioritas, ketiga perasaan inferioritas dan kompensasi,
keempat minat sosial, kelima gaya hidup dan keenam daya kreatif. Adapun Penerapan praktis dari psikologi individual
terbagi ke dalam empat area yaitu:
konstelasi keluarga, ingatan masa
kecil, mimpi, dan psikoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sujanto,dkk Psikologi Kepribadian. 1980. Jakarta: Aksara Baru.
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Calvin S.Hall. 1993. Teori-teori Psikodinamis (klinis) Jogjakarta : Kanisius.
Jess Feist. 2010. Psikologi Kepribadian Jakarta: Salemba Humanika.
Sumadi Surya Brata. 2008 Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Comments
Post a Comment