MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DI MADRASAH

MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DI MADRASAH
Written By Umi Latifah
A.   Manajemen Pendidikan
1.   Pengertian  Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa inggris, management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari bahasa italia, maneggio, yang diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan. Batasan atau definisi tentang manajemen, dapatlah dikemukakan sebagai berikut, "bekerja dengan tangan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organiing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), danpengawasan (controlling) " (Samsudin 2006: 16).
Adrew F. Sikula menjelaskan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan menghasilkan suatu produk atau jasa secara efisien (Hasibuan 2006 : 2-3).
G.R Terry dalam bukunya Principles of management mendefinisikan manajemen adalah suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menetukan serta mencapai  sasaran-sasaran  yang  telah  ditentukan  melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya (Hasibuan 2006 : 2-3).
Menurut Hasibuan S. P. (2006:2) menajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen juga sebagai proses untuk menyelenggarakan dan mengawasi suatu tujuan tertentu (Hasibuan 2006 : 2).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa terlihat titik kesamaan antara masing-masing tokoh, yaitu manajemen merupakan serangkaian kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Atau secara luasnya manajemen dapat diartikan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemen didefmisikan sebagai proses, karena semua manajer harus menjalankan kegiatan-kegiatan tertentu, yang berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Memang terdapat perbedaan definisi antara ahli yang satu dengan ahli yang lain mengenai manajemen. Hal itu wajar karena masing-masing ahli berangkat dari sudut pandang, serta dsiplin ilmu yang bebeda-beda. Namun demikian, pendapat itu terdapat beberapa kesamaan bahwa esensi manajemen dapat dipandang baik sebagai proses (fungsi) maupun sebagai tugas (taks).
Sementara pendidikan adalah proses belajar dan penyesuaian individu-individu   secara  terus   menerus   terhadap   nilai-nilai   budaya.,   dan   cita-cita
masyarakat; sebuah proses dimana sebuah bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan, dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efesien (Wibowo 2013 : 34). Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intellenct), dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakatnya (Ki Hajar 1997 : 14).
Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) pendidikan diartikan sebagai:
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
Selanjutnya peda pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan instrumen penting dalam pembangunan bangsa, baik sebagai pengembang dan sebagai peningkat produktifitas nasional, maupun sebagai pembentuk karakter bangsa. Pendidikan mampu memberikan pencerahan di samping sarana transformasi dan humanisasi. Pendidikan mampu mentransfer perangai buruk manusia pada hal-hal yang positif atau dengan kata lain pendidikan mempu merubah manusia yang berkarakter buruk menjadi mereka yang berkepribadian dan berakhlak mulia (Wibowo 2013 : 36).
Seperti halnya manajemen, para ahli mendefinisikan manajemen pendidikan juga berbeda-beda tergantung dari pendekatan dan sudut pandangnya. Beberapa pendapat mengenai manajemen pendidikan, diantaranya sebagai berikut:
a.   Definisi manajemen pendidikan sampai saat ini masih menjadi topik
perdebatan dikalangan para ahli, khususnya terkait pada hubungan
antara  profesi   dan  praktik.   Namun  pada  prinsipnya,   manajemen
pendidikan tersebut mengandung dua hal yaitu profesi dan praktik,
yang  berkaitan   dengan   pembelajaran,   kurikulum   dan   komponen
pendidikan lainnya (Davar Rezania & Mike Henry 2010)
b.  Manajemen  pendidikan  adalah   suatu  usaha  bersama  sekelompok
manusia dalam dalam pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efesien dengan menggunakan segala dana dan daya
yang ada (Suharsimi Arikunto 1990 : 31)
c.   Manajemen pendidikan merupakan prinsip-prinsip manajemen dalam
mengelola prasis pendidikan agar efektif dan efesian. Harapannya,
lulusan {Output) dariorganisasi pendidikan mempunyai mutu yang
tinggi (Tilaar 2003 :27)
d.  Manajemen pendidikan merupakan sebuah proses pengelolaan orang-
orang, pengambilan keputusan, proses pengorganisasian dan memakai
sumber-sumber untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Pidarta 1983 :3)
e.  Manajemen pendidikan secara umum memiliki ruang lingkup yang
lebih luas dari pada administrasi sekolah. manajemen pendidikan tidak
perguruan   tinggi)   melainkan  juga   pendidikan   non   formal   atau
pendidikan luar sekola seperti kursus-kursus, latihan keerampilan dan
sebagainya (Sutisna 2010).
f.  Bush & Coleman (Usmn 2009  :   12), mendefinisikan manajemen
pendidikan sebagai : "Education manajement is a field of study and
practice concorned with the operation ofeucation organization. "
Berdasarkan para ahli sebagaimana telah diuraikan, secararingkas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara bersama-sama oleh anggota organisasi pendidikan, dengan menggunakan seluruh potensi yang dimiliki untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang telah diterapkan, secara efektif dan efesien.
2.   Tujuan Manajemen Pendidikan
Berdasarkan tujuannya manajemen pendidikan harus berorientasi pada tujuan peserta didik, yaitu mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasar peserta didik. Berdasarkan prosesnya manajemen pendidikan harus dilandasi prinsip edukatif, yaitu bahwa proses manajemen tidak hanya dilandasi oleh prinsip efektifitas efesiensi tetapi juga harus dilandasi oleh prinsip mendidik. Sedangkan berdasarkan orientasinya, manajemen pendidikan berpusat pada peserta didik (Wibowo 2013 : 66).
Tujuan pendidikan nasional tidak akan tercapai tanpa didukung oleh manajemen dalam pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut Husain Usman (2009 : 12-13),diantaranya:
a.   Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna (PAKEMB).
b.  Membentuk peserta didik yang aktif dalam mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendlian diri,
kepribadian,   kecerdasan,   akhlak   mulia,   serta   keterampilan   yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan dirinya.
c.   Tercapainya tujuan pendidikan yang efektif dan efesien
d.  Teratasinya masalah pendidikan, dan
e.   Meningkatkan citra positif pendidikan di sekolah karena persoalan
utama   penyebab   kegagalan   pendidikan   adalah   tidak   efektifnya
manajemen pendidikan.
Tim Dose Administrasi Pendidikan UPI (2012 : 88) mengemukkan manajemen dilakukan agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif, dan efesien.
a.   Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh
(Output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan (Input).
b.  Kualitas menunjukan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenalkan kepada barang (produktif) dan/jasa (Services) tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas bobot atau kinerjanya (Preffer end Coote 1991).
c.   Efektivitas adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Etzioni (1964
:   187) mengemukakan bahwa "keefektifan adalah derajat dimana
organisasi mencapai tujuannya ataumenurut Sergiovani (1987 : 33)
yaitu "kesesuaian hasil yang dicapai organisasi dengan tujuan".
d.  Efisiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul
(Doing    Things   Right).    Efesiensi    adalah   perbandingan   antara
input/sumber daya dengan output.
3.   Fungsi Manajemen Pendidikan
Djukri (2011) mengemukakan jika seseorang peneliti ingin mengungkap keefektifan manajemen pendidikan di indonesia, maka ia bisa hanya mengungkap bidang garap manajemen peserta didik; yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendaliaan peserta didik. Adapun uraian mengenai fungsi-fungsi manajemen pendidikan tersebut ialah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan pada hakikatnya adalah aktivitas pengambilan keputusan tentang sasaran yang akan dicapai, tidakan apa yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan, dan siapa yang akan melaksanakan tugas tersebut (Wibowo 2013 : 41). Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga kegiatan tersebut adalah perumusan tujuan yang
akan dicapai, pemilihan program untuk mencapai tujuan tersebut, dan identifikasi dan pengarahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas (Nanang 2004 :49).
Kegiatan perencanaan adalah kegiatan yang sistematis dan sequensial. Oleh karena itu, kegiatan daiam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan, memerlukan tahapan-tahapan sesuai dengan karakteristik perencanaan yang sedang dikembangkan. Adapun proses dan tahapan dalam perencanaan tersebut ialah: Need assesmen, formulation of goals and objective, policy, and priority setting, program and project formulation, feasibility testing, plan implementation, Dan evaluation and revision for future plan (Syaefudin
2005 : 25).
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk meraih apa yang telah direncanakan. Menurut beberapa ahli bahwa pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Adanya pembagian kerja (job deskriptiori) yang jelas, pembagian dan pengelompokan tugas menurut mekanisme koordinasi kegiatan individu dan kelompok, dan pengaturan hubungan kerja antar anggota organisasi (Wibowo2013 :56).
Menurut   Suharsimi   Arikunto   (2008   :   10),   pengorganisasian memiliki   peranan   yang   sangat   penting.   Sebab,   pengorganisasian
merupakan penyatuan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam sebuah organisasi.
c.  Pengarahan
Menurut Suharsimi Arikunto (2008 ; 11), pengarahan ialah suatu usaha yang dilakukan pemimpin untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada orang-orang yang menjadi bawahannya sebelum dan selama melaksanakan tugas. Fungsi pengarahan adalah menjelaskan, menunjkan serta membimbing para petugas yang terlibat baik struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pengarahan ini dapat diiakukan sendiri oleh pemimpin maupun oleh wakil-wakilnya yang ditunjuk.
Menurut husaini usman (2008 : 15), dalam fungsi pengarahan itu terkandung motivasi, kepemimpinan, kekuasaan, pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi, negosiasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, keterampilan interpersonal, membangun kepercayaan, penilaian kerja dan kepuasan kerja.
d.  Pengendalian
Fungsi pengendalian lebih sering disebut sebagai pengawasan atau controlling. Pengawasan adalah proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut Fungsi pengendalian terdiri atas pemantauan atau monitoring dan evaluasi atau sering disebut ME. Monitoring dan evaluasi terdiri dan dua aspek kegiatan, yaitu kegiatan monitoring dan kegiatan evaluasi.

Comments

Popular posts from this blog

PROSES INOVASI PENDIDIKAN

B. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PESERTA DIDIK (Lanjutan)

HAKIKAT KOMUNIKASI